Minggu, 30 Desember 2012

Makalah Penggunaan Media Tiga Dimensi Dalam Proses Pembelajaran

Latar belakang
                Belajar merupakan proses penambahan ilmu pengelaman yang terjadi antara siswa dan guru. Proses ini sanggup berjalan dengan lancar atau akan gampang diterima siswa apabila proses pembelajaran tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru tetapi akan lebih gampang bila terdapat media yang membantu proses pembelajaran supaya pembelajaran gampang dicerna oleh siswa. Dengan media sangat membantu dalam proses mengajar, siswa lebih memahami materi yang disampaikan, sehingga besar kemungkinan dengan media pembelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien. Pembelajaran yang memakai media pembelajaran kategori tiga dimensi yakni benda-benda asli, atau wujud kenyataan kondisi yang sebenarnya. Dari segi efektivitas pengajaran, penggunaan benda bergotong-royong sebagai media pembelajaran sanggup memperlihatkan urunan yang cukup berarti, terutama dari pemerolehan pengalaman yang bersifat pribadi dan kongkrit.
Definisi Media Tiga Dimensi
            Pembelajaran media tiga dimensi adalah  media yang berupa bentuk tiruan suatu benda, replica, miniatur, atau bahkan membawa berupa model sesungguhnya. Dengan membawa media kedalam kelas pembelajaran akan membuat suasana yang kondusif, biar pembelajaran sanggup berlangsung aktif, kreatif dan efektif. Dalam kaitannya dengan perjuangan untuk membuat suasana yang kondusif, media pembelajaran mempunyai tugas yang sangat penting. Sebab media pendidikan merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan telinga dan penglihatan. Adanya media pembelajaran bahkan sanggup mempercepat proses mencar ilmu mengajar menjadi efektif dan efisien dalam suasana yang aman alasannya sanggup membuat pemahaman akseptor didik lebih cepat. Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi mulut dan goresan pena dalam proses pembelajaran sanggup diperkaya dengan banyak sekali media pengajaran. Dengan tersedianya alat pengajaran, guru pendidik sanggup membuat banyak sekali situasi kelas, memilih metode pengajaran yang akan digunakan dalam situasi yang berlainan dan membuat iklim yang emosional yang sehat diantara akseptor didik. Bahkan media pembelajaran ini selanjutnya sanggup membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian pandangan gres yang abnormal dan asing sifatnya menjadi konkrit dan gampang dimengerti oleh akseptor didik. Bila media pembelajaran ini sanggup di fungsikan secara sempurna dan proforsional, maka proses pembelajaran akan sanggup berjalan efektif.
Menurut Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman mencar ilmu dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak, dan pandangan gres yang abnormal sanggup di konkritkan dengan memakai media pendidikan dalam pembelajaran. Media pendidikan sanggup dijadikan sebagai taktik yang efektif untuk mencapai tujuan mencar ilmu dalam acara mencar ilmu mengajar. Asalkan pemilihan dan penggunaan media pengajarannya tepat. Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Deni%20Hardianto,%20M.Pd./Media%20Pendidikan%20Sebagai%20Sarana%20Pembelajaran%20Efektif.pdf). Diakses tanggal 27 Desember 2011.

Tujuan dan Manfaat Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran
            Apa tujan penggunaan media tiga dimensi dalam pembelajaran? Media pembelajaran terperinci diperlukan. Sebab media pembelajaran ini mempunyai peranan yang besar dan besar lengan berkuasa terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Kegunaan Media dalam proses mencar ilmu mengajar diantaranya;
1.                          Memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau hanya kata lisan),
2.                          Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, contohnya ;
objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan, gambar, film bingkai, film,            atau model,
objek yang kecil sanggup dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar,
kejadian atau insiden yang terjadi dimasa kemudian bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau foto,
  objek yang terlalu kompleks, sanggup disajikan dengan model, diagram atau melalui jadwal computer animasi,
3.                          Dengan memakai media pendidikan secara sempurna dan bervariasi sanggup diatasi perilaku pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berkhasiat untuk;
menjadikan motivasi belajar,
memungkinkan interaksi pribadi antara anak didik dengan lingkungan secara menyerupai senyatanya,
memungkinkan akseptor didik mencar ilmu sanggup bangun diatas kaki sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

4.                          Dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda diantara akseptor didik, sementara kurikulum dan materi pelajaran di tentukan sama untuk semua akseptor didik, hal ini sanggup diatasi dengan media pembelajaran ;
memberikan perangsang yang sama
mempersamakan pengalaman
menimbulkan persepsi yang sama.

Prinsip-prinsip Penggunaan Media Tiga Dimensi
            Menurut Sadiman (1993), merekomendaiskan prinsip-prinsip penggunaan media tiga dimensi sebagai berikut;
1. Tidak ada satu media yang harus digunakan dengan meniadaka yang lain,
2. Sesuaikan kelebihan dan kekurangan media dengan karakteristik bidang studi tertentu,
3. Tidak ada satu mediapun yang sanggup sesuai untuk segala macam kegiatan belajar,
4. Menggunakan media yang terlalu banyak secara sekaligus, sanggup membingungkan dan merancu suasan pelajaran,
5. Senantiasa melaksanakan persiapan yang cukup,
6. Media harus merupakan cuilan integral dari proses pembelajaran, bukan sekedar hiasan,
7. Siswa harus dipersiapkan dan dilibatkan secara aktif,
8. Perlu diusahakan penampilan yang positif daripada yang negatif,
9. Media jangan digunakan sekedar sebagai selingan atau hiburan, pengisi waktu, kecuali memang tujuannya demikian,
10. Gunakan media yang sanggup melatih perkembangan bahasa, baik lisan maupun tertulis.

Langkah-langkah Penyusunan Media Tiga Dimensi
1.      Sebelum kita membuat media yang akan kita gunakan, kita harus merumuskan pandangan gres atau gagasan yang akan kita buat,
2.      Merumuskan tujuan untuk apa media tersebut dibuat,
3.      Menentukan kerangka isi materi pelajaran yang akan kita ajarkan melalui media tiga dimensi,
4.      Dalam pembuatan media tiga dimensi kita harusnya meengidentifikasi kebutuhan mencar ilmu dan karakteristik siswa yang kita ajar,
5.      Setelah beberapa hal tersebut telah dilaksanakan kemudian kita melaksanaan pembuatan/produksi,
6.      Untuk mempermudah pembuat media tersebut kita perlu membuat gambar rancangan produk yang akan kita buat,
7.      Sebelum kita memaparkan media tersebut ke dalam kelas hendaknya kita perlu melaksanakan penyuntingan dan richek.
Sumber : Ibrahim, H., m.sc. (2000) Media Pembelajaran. 

Kesimpulan
Dengan demikian, pembelajaran memakai media tiga dimensi ini sanggup memudahkan bagi guru / pelatih alasannya tidak dibutuhkan keahlian teknik tertentu untuk memperagakannya. Selain itu juga memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas. Pembelajaran menggunakan  media tiga dimensi dalam proses mencar ilmu mengajar maka akseptor didik akan mempunyai pemahaman yang cantik ihwal materi yang didapatkan, sehingga besar kemunkinan dengan memperhatikan media pengajaran itu sehingga tujuan pemelajaran akan tercapai dengan efektif dan efisien. Variasi dalam pembelajaran dengan menjadikan lingkungan sebagai media mencar ilmu menyenangakan akan mendukung pelajaran yang tidak membosankan bahkan menjadikan mencar ilmu semakin efektif.




Daftar pustaka
Ibrahim, H., m.sc. (2000) Media Pembelajaran.





Load disqus comments

0 komentar