1. Apa yang harus dipahami oleh seorang konselor perihal konsep BK belajar
2. Mengapa seorang konselor perlu memahi perihal perkembangan berguru anak.
3. Perkembangan berguru remaja
4. Perkembangan berguru dewasa
5. Keterampilan berguru apa saja yang diharapkan individu untuk meningkatkan prestasi ?
6. Apa yang saudara ketahui perihal suasana berguru yang kondusif
7. Pengertian DKB, Kedudukan DKB, jenis – jenis DKB, factor penyebab, langkah DKB, dan penangananya ?
8. Perlunya jadwal remedial
9. Perlunya jadwal pengayaan
BK belajar/akademik ialah proses pemberian pemberian yang dilakukan secara face to face maupun melalui media tertentu oleh konselor yang bertujuan biar siswa didik mempunyai perilaku dan kebiasaan berguru yang positif. Memiliki motivasi yang tinggi untuk berguru sepanjang hayat,emiliki keterampilan berguru yang efektif. Memiliki keterampilan untuk memutuskan tujuan dan perencanaan belajar/pendidikan. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian. Memiliki keterampilan membaca buku.
Jenis-jenis Kesulitan Belajar
Darsono (2000:41) dalam bukunya Belajar dan Pembelajaranmenyatakan terdapat beberapa jenis-jenis kesulitan berguru di antaranya :1).
Learning Disorder
Mengandung makna suatu proses berguru yang terganggu karenaadanya respon-respon tertentu yang bertentangan atau tidak sesuai. Gejala semacam ini kemungkinan dialami oleh siswayang kurang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu,tetapi harus mempelajari lantaran tuntutan kurikulum. Kondisisemacam ini menimbulkan aneka macam gangguan sepertiberkurangnya intensitas kegiatan-kegiatan berguru atau bahkanmogok belajar.2).
Learning Disability
Kesulitan ini berupa ketidakmampuan berguru lantaran berbagaisebab. Siswa tidak bisa berguru atau menghindari belajar,sehingga hasil yang dicapai berada di bawah potensiintelektualnya. Penyebabnya beraneka ragam, mungkin akibatperhatian dan dorongan orang renta yang kurang mendukung ataumasalah emosional dan mental.
293).
Learning Disfunction
Gangguan berguru ini berupa tanda-tanda proses berguru yang tidak berfungsi dengan baik lantaran adanya gangguan syaraf otak sehingga terjadi gangguan pada salah satu tahap dalam prosesbelajarnya. Kondisi semacam ini mengganggu kelancaran prosesbelajar secara keseluruhan.4).
Slow Learner
atau siswa lambanSiswa semacam ini menawarkan tanda-tanda berguru lambat ataudapat dikatakan proses perkembangannya lambat. Siswa tidak mampu menuntaskan pelajaran atau tugas-tugas berguru dalambatas waktu yang sudah ditetapkan. Mereka membutuhkan waktulebih usang dibandingkan dengan sekelompok siswa lain yangnormal.5).
Under Achiever
Siswa semacam ini mempunyai hasrat berguru rendah di bawahpotensi yang ada padanya. Kecerdasannya tergolong normal,tetapi lantaran sesuatu hal, proses belajarnya terganggu sehinggaprestasi berguru yang diperolehnya tidak sesuai dengankemampuan potensial yang dimilikinya.Dengan mengetahui adanya jenis-jenis kesulitan belajar, gurusebagai salah satu komponen dalam aktivitas berguru mengajar diharapkanmampu mengenali kesulitan berguru yang dihadapi anak didiknya danberupaya memberi pemberian seoptimal mungkin. Dengan demikiandiharapkan siswa yang bermasalah sanggup mengikuti aktivitas belajarmengajar dengan baik
Penanganan DKB
- Menetapkan atau memetakan lokasi kesulitan belajarmu, contohnya dengan cara menciptakan rata-rata nilai yang peroleh pada setiap mata pelajaran, menciptakan grafik yang menggambarkan pelajaran mana yang sulit untuk kau kuasai, dan merencanakan solusinya. solusi tersebut bisa kau sanggup dari konsultasi dengan guru, orang tua, jago psikologi atau teman yang bisa kau percaya.
- Selanjutnya, bersama orang yang bisa kau percaya, kau bisa mulai menganalisa perkembangan prestasi belajarmu. Dari pembicaraan tersebut di harapkan bisa di temukan solusi untuk mengatasi keseulitan memahami mata pelajaran yang sulit untuk di kuasai.
- Kamu harus berani menemui guru yang mengajar mata pelajaran tesebut, berdialog secara jujur dan terbuka perihal kesulitan belajarmu dan mendapat kesepakatan perihal apa yang seharusnya kau lakukan.
- Kamu bisa mencari latar belakang penyebab kesulitan belajarmu bersama guru pembimbing, Misalnya kau bisa menganalisis dokumen diri yang mencakup identitas, riwayat pendidikan, prestasi belajar, keluarga, minat, bakat, cita-cita, kecerdasan, lingkungan sosial, riwayat kesehatan, catatan/komentar guru mata pelajaran dan orang tua, kedudukanmu dalam kelompok sosial, dan sebagainya. Dari sini kemungkinan besar kau akan memahami mengapa kau kini mengalami kesulitan belajar.
- Akhirnya, kau harus bersungguh-sungguh memutuskan hati untuk memecahkan duduk kasus kesulitan berguru ini. Berdasarkan hasil pembicaraan dengan aneka macam pihak, kau harus berani memutuskan langkah-langkah penting untuk mengatasi duduk kasus ini. mungkin kau perlu mengikuti pelajaran tambahan, mengikuti penyuluhan, mengikuti bimbingan kelompok, bahkan bila perlu kau boleh menemui orang yang jago untuk menangani masalahmu ini.
PROGRAM PERBAIKAN/PENGAYAAN
- Latar Belakang
Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 perihal sistem pendidikan nasiiunal BAB XVI pasal 57 dan 58 yang dijabarkan dalam lampiran Permendiknas RI No 20 tahun 2007 point (E) yaitu penilaian oleh pendidik diantaranya pendidik berkewajiban memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil berguru dan kesulitan berguru penerima didik. [melakukam pernaikkan atau pengayaan]
- Kriteria.
Sesuai dengan permendiknas RI no 20 tahun 2007 perihal standar penilaian, penerima didik sesudah mengikuti ulangan harian satu Kompetensi Dasar mendapat nilai kurang dari KKM, diwajibkan mengikuti pembelajaran perbaikan yang disselenggarakan oleh pendidik, sedangkan bagi penerima didik yang telah mencapai KKM diperbolehkan untuk meminta pengayaan
- Bentuk Kegiatan
Adapun bentuk aktivitas untuk pelaksanaan perbaikan sanggup berupa tatap muka ulang, penugasan dan diakhiri dengan tes ulang.
Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut :
- setelah dilaksanakan ulangan harian [KD] dilakukan analisis hasil berguru untuk mengetahui tingkat ketuntasan/ketercapaian materi ajar, kalau 80 % tadik mencapai KKM dinyatakan secara klasikal materi bimbing tuntas [dilakukan perbaikan individual] dan kalau < 80% secara klasikal materi bimbing belum tuntas [dilakukan perbaikan klasikal] dan siswa yang sudah melampaui KKM dijadikan tutor sebaya.
- Menginventaris tadik yang belum mencapai KKM dianalisi per indikator dan dikelompokkan sesuai dengan indikator yang belum dicapai. Bagi tadik yang sudah mencapai KKM disediakan kiprah pengayaan atau menjadi tutor sebaya.
- Waktu Pelaksanaan
Untuk perbaikan dilaksanakan rutin setiap pekan di luar jam effektif selama 2 x 40 menit sedangkan untuk pengayaan diubahsuaikan dengan ajakan tadik.
- Penilaian
Penilaian dilakukan sesuai dengan standar penilaian yaiitu dengan tes dan/atau nontes
Penentuan nilai tamat : bagi tadik yang mengikuti perbaikan nilai tamat diambil tidak melebihi KKM sedangkan bagi tadik yang mengikuti pengayaan diambil nilai yang menguntungkan bagi tadik.
- Pelaporan.
Hasil aktivitas baik perbaikan ataupun pengayaan dicatat dan dilaporkan kepada kepala sekolah dan orangtua/wali tadik
0 komentar