Minggu, 06 September 2015

Makalah Perkembangan Fisik Dan Kognitif Pada Masa Anak-Anak



Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Anak-Anak
Mata kuliah
Perkembangan individu
Dosen Pengampu: Sunawan,S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh :
Aji Kusuma Wardhani            301411032
Nusriana Bayu Pinasih            1301411052        
Nurlaeli Indah Safitri              1301411086
Cempaka Putri Melati             1301411098
                            

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011



Masa Perkembangan Kanak-kanak Awal: Fisik dan Kognitif
           
Perkembangan Fisik
            Perkembangan fisik dipengaruhi oleh lemak tubuh,faktor keturunan, keadaan ibunya dikala mengandung anak tersebut, faktor bawaan (masalah-masalah genetis atau pranatal), kekurangan gizi,infeksi kronis dan juga imbas dari suatu lingkungan yang kurang sentuhan emosional.
Perkembangan otak
Salah satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa awal belum dewasa ialah perkembangan otak dan system saraf yang berkelanjutan. Otak dan kepala bertumbuh lebih pesat daripada penggalan badan lain manapun. Beberapa pertambahan ukuran otak disebabkan oleh pertumbuhan jumlah dan ukuran urat syaraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah otak. Beberapa pertambahan ukuran oak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, suatu proses di mana sel-sel urat syaraf ditututp dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini mempunyai dampak meningkatkan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat syaraf. Beberapa penganut developmentalisme percaya bahwa myelination penting di dalam pematangan sejumlah kemampuan anak-anak. Bertambah matangnya otak, dikombinasikan dengan peluang-peluang untuk mengalami suatu dunia yang makin luas, menyumbang besar bagi lahirnya kemampuan-kemampuan kognitif anak.
Perkembangan motorik
·         Keterampilan motorik kasar
Pada usia 3 tahun, anak-anak, masih suka akan gerakan sederhana ,hanya demi kegiatan itu sendiri.Pada usia tahun, anak anak masi suka jenis gerakan yang sama, tetapi mereka lebih berani mengambil resiko. Pada usia 5 tahun, anak anak bahkan leih berani mengambil resiko dibandingkan ketika mereka berusia 4 tahun. kesimpulannya. mereka sangat: sangat aktif. Karna tingkat aktifitas dan perkembangan otot besar mereka, khususnya di lengan dan kaki, belum dewasa pra sekolah perlu olah raga sehari hari
·         Keterampilan motorik halus
Pada usia 3 tahun, kemampuan belum dewasa masi timbul dari kemampuan bayi untuk menempatkan dan memegang benda benda. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus belum dewasa telah semakin meningkat dan menjadi kebih cepat. Pada usia 5 tahun koordinasi motorik halus belum dewasa semakin meningkat. Tangan, lengan, dan badan bergerak bersama dibawah komando yang lebih baik dari mata.

·         Kekidalan
Selama berabad-abad orang-orang kidal menderita diskriminasi yang tidak adil di dunia yang dirancang bagi orang yang memakai tangan kanan. Beberapa anak masih dicemooh lantaran memakai tangan kirinya, walaupun banyak orang kidal telah meraih sukses. Kapankah pilihan tangan berkembang? Orang-orang remaja biasanya memperhatikan pilihan tangan seorang anak selama awal masa anak-anak, tetapi para peniliti menemukan kecenderungan kekidalan muncul pada masa-masa bayi. Banyak belum dewasa prasekolah, walaupun memakai kedua tangannya dengan pilihan tangan yang jelas, tidak benar-benar sanggup membedakannya hingga pada perkembangan kemudian.
Gizi
·         Kebutuhan energi
Kebiasaan memberi makan dan makan ialah aspek-aspek perkembangan yang penting selama masa awal anak-anak. Seorang anak prasekolah rata-rata membutuhkan 1.700 kalori per hari. Kebutuhan energi bagi belum dewasa secara individual ditentukan oleh basal metabolism rate (BMR), yaitu jumlah energi minimum yang dipakai oleh seseorang dalam keadaan istirahat. Perbedaan-perbedaan dalam acara fisik, metabolisme basal, dan efisiensi penggunaan energi anak merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi individual anak.
·         Perilaku makan
Perilaku makanan yang jelek dan tidak teratur dpat menjadi dilema yang serius pada masa awal anak-anak. Kehidupan anak harus terpusat pada aktivitas,bukan pada makanan (Javernik, 1998)

Perkembangan kognitif: Piaget
Perkembangan Kognitif pada Masa Awal Anak-anak
Dunia kognitif anak prasekolahialah kreatif, bebas, dan penuh imajinasi. Cakupan bahasa kita wacana perkembangan kognitif pada masa awal belum dewasa berfokus pada pemikiran praoperasional Piaget, pemrosesan informasi, perkembangan bahasa, teori perkembangan Vygotsky, dan pendidikan masa awal anak-anak.
Tahap Pemikiran Praoperasional Piaget
Selama tahap perkembangan sensorimotorik Piaget, bayi mengembangan kemampuan untuk mengorganisasaikan dan mengkoordinasikan sensasi dan persepsi dengan gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Karena tahap pemikiran ini disebut praoperasional sepertinya tidak akan banyak kejadian penting terjadi hingga pemikiran operasional penuh muncul. Tahap praoperasional terentang dari kira-kira usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, budi sehat mental muncul, egosentrisme mulai berpengaruh dan kemudian lemah, serta keyakinan terhadap hal yang magis terbentuk. Pemikiran praoperasional tidak lain dari masa tunggu yang longgar bagi pemikiran operasional konkret, walaupun label praoperasional menekankan bahwa anak pada tahap ini belum berpikir secara operasional. Operasi (operations) ialah perangkat tindakan terinternalisasi yang memungkinkan anak malakukan secara mental apa yang telah dilakukan secara fisik dan sebelumnya. Pemikiran praoperasional ialah awal kemampuan untuk merekonstruksi pada tingkat pemikiran apa yang telah dilakukan dalam perilaku. Pemikiran praoperasional sanggup dibagi ke dalam dua subtahap : subtahap fungsi simbolis dan subtahap pemikiran intuitif.
Subtahap fungsi simbolis
Subtahap fungsi simbolis (simbolic function substage) ialah subtahap pertama pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 2 hingga 4 tahun. Pada subtahap ini, belum dewasa membuatkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada.
Egosentrisme (Egocentrism) ialah suatu ciri pemikiran praoperasional yang menonjol. Egosentrisme ialah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif dengan perspektif orang lain. Contoh percakapan telefon anak yang berusia 4 tahun, dirumah, dengan ayahnya, dikantor, memperlihatkan tipe pemikiran egosentris anaknya. Respon anaknya bersifat egosentris dalam arti ia tidak sanggup melihat perspektif ayahnya sebelum menjawab. Pemikir yang bukan egosentris seharusnya akan menjawab secara verbal.
Animisme (animism) bentuk lain pemikiran praoperasional, ialah keyakinan bahwa objek yang tidak bergerak mempunyai kualitas “semacam kehidupan” dan sanggup bertindak. Anak kecil yang memakai animisme sulit membedakan kejadian-kejadian yang sempurna bagi penggunaan perspektif insan dan bukan manusia. Namun, sebagian hebat perkembangan percaya bahwa animisme merupakan pengetahuan dan pemahaman yang tidak lengkap, bukan suatu konsepsi umum wacana dunia (Dolgin & Behrend, 1984).

Pemrosesan informasi
Dua keterbatasan dalm pemikiran belum dewasa pra sekolah ialah dalam hal dan ingatan, yakni dua bidang yang penting yang terlibat dalam anak kecil memroses informasi. Kemajuan pada kedua bidang itu dicapai selama masa awal anak-anak.
·         Memori (Ingatan)
Ingatan ialah suatu proses sentral dalam perkembangan kognitif anak; ingatan meliputi penyimpanan informasi terus menerus. Diantara pertanyaan yang menarik perhatian wacana ingatan pada tahun-tahun prasekolah ialah yang meliputi ingatan jangka pendek.
Dalam ingatan jangka pendek (short-term memory), individu menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik, dengan perkiraan tidak ada latihan atau pengulangan. Salah satu metode pengukuran ingatan jangka pendek ialah kiprah rentang ingatan. Penelitian yang memakai kiprah rentang ingatan menandakan bahwa ingatan jangka pendek meningkat selama masa awal anak-anak.Kecepatan dan efisiensi pemrosesan informasi ialah penting juga, khususnya kecepatan dimana item-item ingatan bisa diidentifikasi. Penjelasan wacana kecepatan-pemrosesan menegaskan suatu hal penting dalam pespektif pemrosesan informasi. Maksudnya ialah kecepatan seorang anak dalam memproses informasi merupakan suatu aspek penting dari kemampuan kognitif anak.
·         Analisis tugas
Tekanan penting lainnya di dalam perspektif pemrosesan informasi ialah mengidentifikasi komponen-komponen kiprah yang akan dilaksanakan oleh anak. Dengan menyederhananakan dilema dan menciptakan dimensi-dimensinya lebih gampang dipahami oleh belum dewasa kecil, para peneliti mendemonstrasikan bahwa belum dewasa prasekolah sanggup bernalar wacana silogisme.
·         Teori pikiran anak
Anak-anak kecil sangat ingin tahu wacana pikiran manusia. Pada usia 3 tahun, mereka mengalihkan beberapa pikirannya ke dalam dan memahami bahwa meraka dan orang lain mempunyai keaadan mental internal (Flavell, Miller, & Miller, 1993). Mulai sekitar umur 3 tahun, belum dewasa juga menandakan suatu pemahaman bahwa keinginan-keinginan internal seseorang sanggup berkaitan dengan tindakan-tindakan seseorang (Wellman, 1990; Wellman & Gelman, 1992). Anak-anak berusia muda juga tahu bahwa mereka tidak sanggup secara fisik menyentuh pemikiran-pemikiran, yakin bahwa seseorang harus melihat dulu suatu benda gres sanggup mengenalnya, dan memahami bahwa citra mental mereka akan suatu obyek merupakan sesuatu yang ada di dunia (Wellman, 1990)
Perkembangan Bahasa
Pemahaman belum dewasa berusia muda kadang kala melampaui kemampuan bicara mereka. Banyak kecacatan bahasa anak kecil terdengar menyerupai kesalahan di indera pendengaran orang dewasa. Namun, dari sudut pandang anak kecil, mereka tidak salah. Mereka memakai cara anak kecil dalam mencicipi dan memahami dunia mereka pada masa perkembangannya.
Ø  Elaborasi Tahap-tahap Brown
Brown (1973, 1986  yakin bahwa panjang rata-rata pengucapan (mean length of utterance, MLU) merupakan indeks yang baik untuk melihat kematangan bahasa seorang anak. Ia mengidentifikasikan lima tahap perkembangan bahasa seorang anak menurut MLU. Spek-aspek lain dari tahap itu meliputi rentang usia, karakteristik, dan kalimat khas.
a)      Pada tahap 1, berlangsung semenjak usia 12 hingga 26 bulan, MLU-nya ialah 1,00 hingga 2,00.
b)      Pada tahap 2, berlangsung semenjak usi 27 hingga 30 bulan, MLU-nya ialah 2,00 hingga 2,50.
c)      Pada tahap 3, berlangsung semenjak usia 31 hingga 34 bulan, MLU-nya ialah 2,50 hingga 3,00.
d)     Pada tahap 4, berlangsung semenjak usia 35 hingga0 bulan, MLU-nya ialah 3,00 hingga 3,75
e)      Pada tahap 5, berlangsung semenjak usia 41 hinga46 bulan, MLU-nya ialah 3,75 hingga 4,50.
Ø  Sistem Aturan
Bahasa terdiri dari sistem hukum menyerupai morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Ketika anak brgerak melampaui pengucapan dua kata, ada bukti yang berpengaruh bahwa mereka mengetahuui aturan-aturan morfologi. Beberapa bukti terbaik perubahan dalam penggunaan aturan-aturan morfologis pada belum dewasa terjadi dlam generalisasi hukum yang a an. Pada belum dewasa prasekolah dan belum dewasa kelas satu, mereka mendemonstrasikan pengetahuan pengetahuan mereka wacana pengetahuan-pengetahuan mereka wacana aturan-aturan morfologis tidak hanya dengan bentuk-bentuk kata benda jamak, tetapi dengan bentuk kata benda possesif, kata ganti orang ketiga tungal, dan bentuk kata kerja past tense.
            Bukti yang sama bahwa belum dewasa berguru dan secara aktif menerapkan hukum bisa ditemukan pada level sintaks (Howe, 1992). Setelah melampaui pengucapan dua kata, belum dewasa mengucapkan urutan-urutan kata yang memperlihatkan suatu pertumbuhan penguasaan aturan-aturan kompleks bagaimana kata-kata harus diurutkan.ketika belum dewasa memasuki tahun-tahun sekolah dasar, mereka menjadi terampil memakai aturan-aturan sintaksis untuk membangun kalimat-kalimat yang lebih panjang dan kompleks (Singer, 1991). Pengucapan perbendaharaan kata seorang anak berusia 6 tahun terentang dari 8.000 hingga 14.000 kata (Carey, 1977).
            Walaupun terdapat banyak perbedaan antara bahasa seorang anak berusia 2 tahun dan bhasa seorang anak berusia 6 tahun, tidak ada yang lebih penting daripada perbedaan yang menyangkut pragmatik – aturan-aturan berbicara (becker, 1991; Forrestter, 1992; Garton, 1992; Shugar & Kmita, 1991). Seorang anak berusia 6 tahun hanya lebih pandai bicara daripada anak berusia 2 tahun. Perbaikan pragmatik apa saja yang dilakukan pada tahun-tahun prasekolah? Pada usia 3 tahun, belum dewasa meningkatkan kemampuan berbicaranya wacana sesuatu yang tidak hadir secara fisik, yaitu mereka meningkatkan penguasaan karakteristik bahasa yang dikenal sebagai displacement.

Teory Perkembangan Vygotsky
Perkembangan kognitif dan bahasa belum dewasa tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Sebelum beralih pada gagasan-gagasan Vygotsky wacana bahasa dan pemikiran, serta kebudayaan dan masyarakat, terlebih dahulu menguji konsep yang penting wacana Zona Perkembangan Proximal (zone of proximal development).
Zona Perkembangan Proximal
Zona Perkembangan Proximal (zone of Proximal Development, ZPD) ialah istilah Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang sanggup dikuasai dengan bimbingan dan tunjangan dari orang-orang remaja atau belum dewasa yang lebih terampil. Oleh lantaran itu, batas ZPD yang lebih rendah ialah level pemecahan dilema yang dicapai oleh seorang anak yang bekerja secara mandiri. Batas yang lebih tinggi ialah level tanggung jawab embel-embel yang sanggup diterima oleh anak dengan tunjangan seorang pelatih yang mampu.
ZPD dikonseptualisasikan sebagai suatu ukuran potensi pembelajaran. IQ juga merupakan suatu ukuran potensi pembelajaran. Akan tetapi, IQ menekankan bahwa inteligensi ialah milik anak, sedangkan ZPD menekankan bahwa pembelajaran ialah suatu kejadian sosial yang bersifat interpersonal dan dinamis yang tergantung pada paling sedikit dua pikiran, dimana yang satu lebih arif atau lebih terlatih dari yang lain.
Pengajaran mudah yang terlibat di dalam ZPD mulai ke arah batas zona yang lebih tinggi, dimana anak hanya bisa mencapai tujuan melalui kerjasama yang akrab dengan instrukturnya. Dengan pembelajaran dan praktek berkelanjutan yang memadai, anak mengorganisasikan dan menguasai urutan-urutan sikap yang dibutuhkan untuk menguasai keterampilan yang ditargetkan. Ketika pembelajaran berlanjut, penguasaan keterampilan tersebut ditransfer dari pelatih ke anak seiring pelatih itu secara sedikit demi sedikit mengurangi penjelasan, petunjuk, pendemonstrasian hingga anak secara memadai sanggup mencapainya sendiri. Sekali sasaran telah tercapai, tujuan tersebut sanggup menjadi landasan bagi perkembangan ZPD yang baru.
Bahasa dan Pemikiran
Dalam pandangan Vygotsky, struktur mental atau kognitif anak terbentuk dari relasi di antara fungsi-fungsi mental. Vygotsky menyampaikan bahwa bahasa dan pemikiran pada mulanya berkembang sendiri-sendiri, tetapi pada kesudahannya bersatu.
Ada dua prinsip yang mempengaruhi penyatuan pemikiran dan bahasa. Pertama, semua fungsi mental mempunyai asal-usul eksternal atau sosial. Kedua, belum dewasa harus berkomunikasi secara eksternal dan memakai bahasa selama periode waktu yang usang sebelum transisi dari kemampuan berbicara secara eksternal ke internal berlangsung. Vygotsky yakin bahwa belum dewasa yang terlibat dalam sejumlah besar pembicaraan pribadi lebih berkompeten secara sosial daripada belum dewasa yang tidak menggunakannya secara ekstensif. Karena pembicaraan pribadi merupakan suatu transisi awal untuk lebih sanggup berkomunikasi secara sosial.
Kebudayaan dan masyarakat
Teori Vygotsky menyampaikan suatu potret perkembangan insan sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental menyerupai ingatan, perhatian, dan budi sehat melibatkan pembelajaran memakai bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan. Ia juga menekankan bagaimana belum dewasa dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut.
Vygotsky menekankan baik level konteks sosial yang bersifat institusional maupun level konteks sosial yang bersifat interpersonal. Pada level institusional, sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan alat-alat yang mempunyai kegunaan bagi acara kognitif melalui institusi menyerupai sekolah, dan inovasi menyerupai komputer. Interaksi institusional memberi kepada anak suatu norma-norma sikap dan sosial yang luas untuk membimbing hidupnya. Sedangkan level interpersonal mempunyai suatu efek yang lebih pribadi pada keberfungsian mental anak. Keberfungsian mental berkembang melalui interaksi sosial langsung. Melalui pengorganisasian pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam suatu latar belakang kebudayaan ini, perkembangan mental belum dewasa menjadi matang.


Load disqus comments

0 komentar