Sabtu, 19 Januari 2013

Nilai-Nilai Tradisional Dalam Kehidupan Bangsa Amerika

Setiap masyarakat membuat gambaran-gambaran ideal mengenai bagaimana anggota-anggotanya seharusnya berperilaku baik dalam pikiran maupun tindakan. Norma perihal tatakrama tidak mempunyai peringkat sama alam hirarki nilai-nilai dengan instruksi etik dasar masyarakat, serta adat istiaat mengatur tatakrama. Hukum-hukum formal menopang sebagian instruksi etik.

Pengetahuan perihal relativitas budya menuntut agar mereka mengadakan pendekatan dengan cara berfikir terbuka. Antropologi mengemukakan hipotesa relativitas etik dalam masa penuh ketegangan dan kekerasan. Akan tetapi sehabis beberapa dasawarsa, rupa-rupanya bagi sejumlah orang yang jumlahnya terus meningkat teori ini gagal menggali kedalaman hidup.

Catatan-catatan sejarah menyajikan suatu garis besar yang bila disejajarkan dengan wawasan-wawasan sejenis dari peradaban-peradaban lain sanggup kiranya menjadi pangkal tolak penelitian komparatif penelitian semacam ini sanggup menghasilkan kedalaman pemahaman lintas budaya dan memperluas cakrawala saling pengertian antara bangsa berdasarkan pengetahuan mengenai kepercayaan masing-masing bangsa perihal apa yang dimaksud dengan kehidupan yang baik. 

Tradisi sebagai sumber nilai-nilai amerika
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi rakyat amerika timbul dari suatu tradisi yang berasal dari timur tengah, romawi kuno dan yunani.
Timur tengah kuno menunjukkan kepada barat suatu agama monoteistik yang memunculkan dua rumus yang penting bagi contoh fatwa barat, termasuk amerika yauitu
1. Gagasan perihal individu di hadapan tuhan.
2. Gagsan bahwa sang ilahi yang tidak hanya merestui sikap yang baik akan tetapi juga menetapkan aturan moral untuk mengatur relasi antar individu di masyarakat.

Dari Yunani dan Romawi kuno diperoleh Humanisme sekular yang juga bersifat fundamental bagi contoh pikiran barat (termasuk Amerika). Humanisme ini tercermin dalam gagasan-gagsan  dan sikap-sikap yang tetap bertahan hingga masa ke 20 ini. Yaitu
1. Suatu filsafat spekulatif yang membicarakan hakekat insan dan hakekat realtias yang lebih luas dimana insan merupakan pecahan dari realitas yang lebih luas dimana insan meeupakan pecahan dari realitas tersebut.
2. Gagasan bahwa pengetahuan itu sendiri mempunyai nilai bahwa ilmu yang didasarkan pada observasi yang cermat dan budi yang benar merupakan sarana untuk memahami alam semesta dan bahwa sejarah merupakan suatu sarana untuk membuat insan sadar akan dirinya dan nilai-nilanya.
3. Gagasan perihal adanya suatu tata (keteraturan) dalam alam semesta dan dalam masyarakat yang sanggup itemukan melalui pengamatan dan penalaran manusia.
4. Gagasan perihal aturan alam perihal relasi antara-manusia yang merangkum prinsip-prinsip keadilan yang berada di atas kehendak yang acak dari insan yang diperintah dan yang memerintah dan yang menjadi dasar bagi insan untuk mempunyai impian mencapai kemajuan menuju terciptanya masyarakat yang lebih sempurna.
5. Gagasan perihal seni sebagai bentuk-bentuk teratur yang mencerminkan insan di dalam lingkungannya  dan dalam mengungkapkan perasaannya, tradisinya dan kepercayaan dari yunani datanglah perihal arsitektur sebagai ungkapan ruangan interior.. 

Nilai-nilai Amerika Dalam Politik
Nilai-nilai  Amerika dalam politik bersumber pada contoh fatwa Inggris masa ke -17. Pada masa itu, sehabis mengalami perkembangan semenjak zaman feodal, parlemen tampil sebagai tubuh pembuat undang-undang yang kokoh . pada tahun 1968 parlemen mencapai puncak kejayaan nya saat berhasil menumbangkan kedudukan raja James II dan menobatkan William dan Mary. Peristiwa ini menandai puncak kejayaan prinsip bahwa rakyat, melalui dewan legislatif yang mereka pilih harus mempunyai kekuasaan pemerintahan tertinggi..
Dari warisan pemerintahan inggris , pengalaman dengan pemerintahan di koloni-koloni, usaha memperoleh kemerdekaan, kelemahan konfederasi, terciptannya republik federal dan pengalaman selama lebih dari satu setengah masa kemerdekaan, termasuk empat tahun perang saudara (1861-1865) muncullah nilai-nilai Amerika di bidang politik menyerupai :
1. Konsep negara sebagai sarana yang diciptakan untuk melindungi rakyat dan meningkatkan kesejahteraan umum.
2. Kebebasan dan tanggung jawab warga negara remaja untuk mempunyai bunyi dalam pemerintahansebagaimana terwujud dalam hak dan tanggung jawab untuk menentukan (vote)
3. Kebebasan untuk memperoleh segala macam informasi/pengetahuan kecuali apabila pengungkapan suatu isu tertentu akan membahayakan seluruh masyarakat. Hal ini dicapai melalui siste penddikan umum, kebebasan akademis, dan adanya pers yang bebas.
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat, baik secara ekspresi maupun tertulis perihal hal-hal yang menyangkut bidang ekonomi, agama, politik, ataupun sosial. 
5. Perlindungan bagi warga negara terhadap campur tangan pejabat-pejabat pemerintahan yang tidak semestinya dalam urusan langsung seorang warga negara.
6. Hak warga negara untuk mengadakan npertemuan yang tidak menimbulkan keresahan umum.
7. Supremasi kekuasaan sipil atas kekuasaan militer sesuai dengan prinsip bahwa kekuasaan sipil merupakan yang mengambil keputusan sedangkan kekuasaan militer ialah alat yang dipakai untuk melaksanakan keputusan bila diperlukan
8. Konsep federasi amerika sebagai suatu serikat permanen antara negara-negara permanen, yang dibuat seusai perang saudara, dipertahanan melalui kekuasaan aturan konstitusi dan yang melarang pembantalan atau pemisahan diri oleh negara-negara bagian.

Hukum dalam Nilai-nilai Amerika 
Perkembangan peradaban barat membuahkan dua sistem perundang-undangan yang berbeda satu sama lain. Bagi sebagian besar eropa barat, aturan modern bersumber pada aturan yang merupakan eksperesi kecermelangan bangsa romawi kuno. Hukum Romawi itu sifatnya jelas, seksama dan sanggup dirumuskan dalam perundang-undangan. Perkembangan prinsip-prinsip dan praktek aturan lahir di inggris konsep aturan sebagai sati estitas di atas kekuasaan raja, yang dalam zaman feodal hanya merupakan kepala para baron.sewaktu dinobatkan raja bersumpah akan menaati aturan dan memerintah rakyatnya dengan adil. Dengan sendirinya pendatang-pendatang inggris di dunia gres membawa serta pandangan dan praktek aturan adatnya.
Nilai-nilai Amerika yang berkembang di bidang aturan meliputi sebagai berikut:
1. Konsep “pemerintahan oleh aturan dan bukan oleh manusia”.
2. Konsep aturan sebagai sesuatu yang hidup dan tumbuh terus menikuti perkembangan masyarakat.
3. Hak setiap orang untuyk bebas bergerak ke mana saja dan menentukan pekerjaan, kecuali bla ia dinyatakan bersalah melaksanakan kejahatan. Dan hanya sanggup dikenakan aturan umum, yang melarang perbudakan dan kerja paksa.
4. Hak setiap orang untuk mengetahui perkaraa yang dituduhkan negaraa terhadap dirinya, hak diadili secara cepat di muka umum, hak memperoleh saksi dan memperoleh sumbangan aturan sehingga menjamin adanya proteksi aturan yang sama dengan orang lain.
5. Hak seseorang untuk menolak menunjukkan kesaksian melawan dirinya sendiri.
6. Hak untuk diadili oleh juri yang beranggotakn orang-orang yang sederajat dengan beliau apabila pemerintahan amerika serikat memberikan tuduhan-tuduhannya.
7. Perlindungan bagi orang-orang supaya”jiawa raganya jangan diancam ancaman hingga dua kali bagi satu pelanggaran yang sama atau, kalau ternyata bersalah, jangan hingga mendapatkan eksekusi yang kejam atau di luar batas”
8. Pengingkaran terhadap wewenang pemerintah untuk menghukum seseorang melalui perangkat aturan ex post facto yaitu undang-undang yang merumuskan untuk menyatakan bahwa suatu tindakan ialah pelanggaran sehabis tindakan tersebut terjadi.
Dalam dasawarsa – dasawarsa pertengahan masa ke-20 rakyat amerika meningkatkan peranan hukum, dengan mengacu hanya pada pemerintahan federal.
Agama dalam nilai-nilai Amerika
Aspek keagamaan dari kebudayaan amerika serikat mengungkapkan tradisi Yahudi-kristiani sebagai unsur pokok dalam peradaban barat. Dari pengalaman keagamaan selama lebih dari 3 masa da dari pengalaman kepercayaan pada rasionalisme humanistik selama lebih dari dua masa muncullah nilai-nilai agama dalam kehidupan amerika yang mengandung konsep-konsep dan tujuan-tujuan berikut:
1. Gagasan bahwa negara tidak mempunyai batas yang sama dengan masyarakat, akan tetapi lembaga-lembaga keagamaan berhak hadir di tengah-tengah masyarakat tanpa ketergantungan kepadaa negara gereja dan negara masing-masing bangun sendiri-sendiri (pemisahan)
2. Kebebasan untuk mengamini dean menyebar luaskan agama dengan petunjuk bunyi hari seseorang atau kebebasaan untuk tidak beribadah asalkan kebebasan beribadah ini tidak menjerumuskan ke praktrek-praktek yang merusak harkat masyarakat.
3. Gagasan perihal gereja  sebagai komplotan orang-orang beriman yang bertanggung jawab atas kelestariannya.
4. Penekanaan pada sesuatu bentuk ntheisme sebagai suatu kerangka untuk menjelaskan makna kehidupan insan .
5. Gagasan yang diterima secara luas tetapi tidak menyeluruh bahwa norma-norma etika bersumber pada agama.
6. Gagasan bahwa untuk peningkataan persaudaraan antar-manusia di bawah naungan Allah sebagi bapa umat manusia, Gereja-gereja hatus menjangkau setiap suut dunia dengan membawakan cinta kasih allah dan menjalin kerjasama antara semua bangsa 
7. Semua semangat cinta kasih yang sebagian berasal dari tradisi humanistik dan sebagian lagi dari tradisi tahudi-kristiani serta gagasan bahwa perbuatan yang membantu kesejahteraan individu dan masyarakat sudah merupakan religius yang terpuji.
8. Gagasan bahwa negara harus menghormati keyakinaan orang yang alasannya ialah menuruti bunyi hatinya tidak mau turut serta dalam kekerasaan perang berdarah, akan tetapi negara sanggup memaksa orang menyerupai itu dalam keadaan darurat agar melaksanakan sesuatu kiprah khusus yang tidak diwarnai kekerasaan.
Pendidikan dalam nilai-nilai amerika
Tiga faktor dalam sejarah amerika. Feodalisme yang tidak berhasil terbawa ke dunia gres menimbulkan tiadanya sistem golongan tertutup di amerika.perubahan-perubahan itu terjadi dalam aspek-aspek lain masyarakat amerika yang telah membawa perubahan dalam nilai-nilai sosial.
ilmu pengetahuan dalam nilai-nilai amerika
Peranan utama dari ilmu-ilmu alam dan sosial di amerika serikat dan pengaruhnya terhadap masyarakat amerika menimbulkan adanya desakan yang semakin berpengaruh dari sebagian penduduk yang jumlahnyasemakin membengkak.
Yang mencangkup konsep:
Penghargaan terhadap rasionalitas, Pengertian metodologi ilmu pengetahuan, Menyampaikan hasil penemuannya, Kayakinan akan insan harus mau menerima
Nilai-nilai dalam ekonomi amerika
Sejak awalnya amerika mengganggap kesejahteraan ekonomi sebagai landasan kesejahteraan individu maupun masyarakat. Pemerintah memikul tanggung jawab untuk menstabilkan ekoomi, mempertahankan kesempatan kerja, dan melindungi pertanian terhadahap harga barang yang terlalu rendah.
Kesenian dalam kehidupan amerika
Kesenian dalam amerika di masa lampau dan masa sekarang berasal dari tradisi seni peradaban barat. Seni-seni yang berkembang  yaitu drama. Tari-tarian, film, seni lukis, seni patung dan banyak sekali seni lainnya.
Nilai-nilai dalam relasi Internasional
Nilai-nilai dalam relasi internasional mencangkup seperti
1. Prinsip perubahan dalam relasi antar bangsa
2. Prinsip kedaulatan nasional dibawah relasi internasional
3. Kepatuhan kepada aturan internasionalpenggunaan keputusan aturan internasioanal
4. Konsep menjaga kerukunan antar-bangsa
5. Konsep mendukung pertukaran budaya

Load disqus comments

0 komentar